Kamis, 29 Desember 2016

ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA DALAM BISNIS RITEL


RESUME BAB 4
                                         
A.    Meraih Keunggulan Kompetitif dari Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia dapat menjadi dasar untuk mendapatkan keuntungan yang kompetitif, dengan tiga alasan sebagai berikut :
  1. Perhitungan biaya tenaga kerja termasuk sebagai salah satu komponen dalam biaya total ritel..
  2. Pengalaman yang dimiliki kebanyakan pelanggan terhadap ritel bisa ditentukan dari aktivitas karyawan yang menyeleksi barang dagangan, meyediakan informasi dan bantuan, dan keteerampilan dalam memajang stok barang dagangan di rak pajang.
  3. Mengelola su,ber daya manusia yang baik akan mewujudkan kinerja operasional karyawan ritel yang baik pula dan dapat mewujudkan keuntungan potensial bagi ritel.
Untuk menambah karyawan perlu dilakukan  survei yang mengukur sikap tentang perilaku sebagai tingkat perputaran karyawan, yang bisa dihitung dari :

(jumlah penduduk selama satu tahun x 100) / (jumlah posisi kerja) = 100

Mengatur sumber daya manusia dalam penjualan rritel sangat menentang mengingat beberapa hal berikut ini
  • Adanya kebutuhan tenaga kerja paruh waktu.
  • penekanan terhadap kontrol biaya.
  • perubahan demografis pekerja.

B.     Persoalan Sumber Daya Manusia Internasional

Persoalan  Strategis Dalam Pengelolaan SDM Ritel
  1. Bentuk struktur organisasi harus mampu membagi tanggung jawab dan otoritas dalam melaksanakan tugas pada bisnis unit beserta orang-orangnya
  2. Harus mengoordinasikan aktifitas berbagai depeartemen dan memotivasi karyawan untuk dapat bekerja ke arah keberhasilan perusahaan.
  3.  Program yang digunakan untuk membangun komitmen dan mempertahankan nilai-nilai SDM.
  • Struktur organisasi yang sesuai untuk ritel. Terdapat berbagai pilihan struktur organisasi dalam ritel yang dapat ditunjukan dalam bagan organisasi dibawah ini:








  • Pertimbangan bentuk organisasi
1.  Spesialisasi, memfokuskan karyawan pada suatu satuan aktivitas yang terbatas sehingga memungkinkan karyawan untuk mengembangkan keahlian dan meningkatkan produktivitas.
2.  Menyelaraskan struktur organisasi dengan strategi ritel, rancangan struktur organisasi perlu disesuaikan dengan strategi perusahaan ritel.
Struktur organisasi ritel dibedakan menurut jenis ritel dan ukuran perusahaan
1.      Organisasi ritel tunggal.
2.      Organisasi regional departement store
3.      Organisasi perusahaan dari rantai regional departement store
            Organisasi regional departement store
1.      Divisi barang dagang
2.      Divisi pembelian atau buyers
3.      Manager kategori
4.      Perencana barang dagangan
5.      Divisi ritel
Kesatuan organisasi dalam sebuah rantai pemasaran regional departement store
Fungsi – fungsi aktivitas di kantor perusahaan, melebihi perdagangan regional meliputi
1.      Perusahaan
2.      Pembuatan barang dagangan dan pengembangan produk
3.      Keuangan, amonistrasi, dan pelayanan kredit
4.      Sistem perusahaan
5.      Fungsi logistik dan pengoperasionalannya
Persoalan pada organisasi ritel
1.      Desentralisasi versus sentralisasi
sentralisasi merupakan kewenangan untuk keputusan ritel yang dilimpahkan ke manajer perusahaan bukan ke manajer ritel, regional, atau distrik.
desentralisasi merupakan wewenang untuk keputusan ritel yang dilimpahkan ke tingkat yang lebih rendah dalam organisasi.
2.      Koordinasi barang dagangan dan manajeman ritel
  • Memotivasi karyawan ritel
1.      Kebijakan tertulis dan pengawasan karyawan,
Kebijakan tertulis adalah metode koordinasi yang paling mendasar, karena:
a)   Menyiapkan kebijakan-kebijakan tertulis yang menjadi indikasi atau petunjuk karyawan mengenai apa yang harus dilakukan.
b)  Mempunyai pengawasan kerja yang ketat untuk memperkuat atau menyelenggarakan kebijakan tersebut.
2.      Insentif
Memberikan insentif agar karyawan dapat melaksanakan aktivitas yang konsisten sesuai dengan tujuan ritel.
3.      Budaya organisasi
Budaya organisasi adalah satuan nilai-nilai, tradisi, dan kebiasaan dalam suatu perusahaan yang mendasari perilaku keorganisasian atau karyawan.
  •  Membangun Komitmen Karyawan
           Beberapa pendekatan yang digunakan ritel untuk membangun komitmen timbal balik
1.      Mengembangkan keterampilan karyawan melalui seleksi dan pelatihan.
2.      Memberdayakan karyawan.
3.      Menciptakan suatu hubungan kemitraan dalam karyawan.
Terdapat 3 aktifitas manajemen sumber daya manusia yang dapat membangun dan mengembangkan komitmen melalui hubungan kemitraan :
1.      Mengurangi perbedaan status antar karyawan.
2.      Memberikan peluang promosi untuk karyawan lama.
3.      Diberikan flextime (system penjadwalan pekerjaan yang memungkinkan

C.    Kecendrungan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Ritel

Terdapat tiga kecendrungan dalam manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan ritel, antara lain :
1.      Mengatur perbedaan
2.      Masalah kebijakan dan hukum dalam manajemen sumber daya manusia
3.      Penggunaan teknologi

D.    Mengembangkan Kebijakan Sumber Daya Manusia

Persepsi yang wajar dari karyawan didasarkan pada dua faktor persepsi, yaitu
1.      Keadilan distribusi
Keadilan yang bisa dilihat dari hasil yang diterima dan dipandang adil dari hasil yang diterima oleh orang lain
2.      Keadilan secara prosedural
Keadilan yang di dasarkan pada proses yang fair untuk menentukan hasil

Sumber
  • buku Manajemen Ritel (strategi dan Implementsi OPerasional Bisnis Ritel Modern Di Indonesia) EDISI 2 CRISTINA WHIDYA UTAMI